BAB 1
PENGERTIAN MANAJEMEN
A.
Dasar Pemikiran
Dalam
melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk
menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya dalam proses produksi untuk mencapai tujuan
organisai.
Menurut
James AF Stoner “Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.”
Dari
pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu
proses bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara
efektif danefisien dengan menggunakan orang-orang melalui fungsi perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian dengan memanfaatkan sumber
daya-sumber daya yang tersedia.
Ada
tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan :
1.
Untuk mencapai tujuan
2.
Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan
3.
Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja organisasi
Efisiensi
adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar,sedangkan
Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan
yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B.
Aplikasi-aplikasi yang berbeda dari
istilah Manajemen
Ada
empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat
digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan:
1. Pengelompokan Pekerjaan.
Manajemen berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas atau
fungsi-fungsi manajerial.
2. Seorang Individu. yang
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok secara
keseluruhan dapat disebut bagian manajemen.
3. Suatu disiplin akademik.
Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atausuatu bidang studi.
4. Suatu proses. Manajemen
juga merupakan suatu proses; karena mencakup pelaksanaan suatu rangkaian
tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.
C.
Sumber Daya Dalam Manajemen
1.
Man (factor manusia adalah yang paling menentukan)
2.
Money (uang yang diuntuk mencapai tujuan)
3.
Mathodes (cara kerja atau system kerja yang digunakan untuk mencapai
tujuan)
4.
Materials (bahan-bahan yang diperlukan)
5.
Machines (mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
6.
Market (pasar atau pemasaran sebagai tempat untuk memperjualbelikan hasil
produksi
BAB 2
MANAJEMEN DAN MANAJER
Secara
umum “manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan
dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.Manajer dapat diklasifikasi
dengan dua cara : menurut tingkatan mereka dalam organisasi(rendah, menengah
dan tinggi). Dan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mana mereka bertanggung
jawab (manajer umum dan fungsional).
A. Tingkatan
Manajemen
1)
Manajemen pertama Merupakan tingkatan paling rendah dalam suatu
organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, dalam
tingkatan ini para manajer di sebut dengan kepala atau pemimpin, mandor (foremen),
dan penyelia (supervisors)
2)
Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu
organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan
para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
3)
Manajer Puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok
kecileksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan
manajemenorganisasi. Sebutan khas manajer puncak adalah direktur, presiden,
kepala divisi,wakil presiden senior, dan sebagainya.Perbedaan tingkatan
manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan
B.
Manajer-manajer Fungsional dan Umum
Atas
dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer dapat pula diklasifikasi
sebagai manajer fungsional dan manajer umum. Manajer fungsional mempunyai
tanggung jawab hanya atas satu kegiatan organisasi, seperti produksi,
pemasaran, keuangan,kepegawaian, atau akuntansi.
Fungsi-fungsi
yang dilaksanakan ManajerØ
Salah
satu klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial dibuat oleh Henri
Fayol, yang menyatakan bahwa perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pemberian perintah, dan pengawasan adalah fungsi-fungsi utama.
BAB 3
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN KLASIK
1.
Teori Manajemen Klasik
Pada
permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan
kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam
produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anakdi bawah umur yang bekerja,
membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawandan mengoperasikan toko
perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.Dia mengemukakan bahwa
melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akanmenaikan produksi dan keuntungan
(laba), dan investasi yang paling menguntungkanadalah pada karyawan atau “vital
machines”. Disamping itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga
memungkinkan peningkatanproduktivitas.Charles Babbage (1792 – 1871). Charles
Babbage, seorang professor matematika dariInggris, mencurahkan banyak waktunya
untuk membuat operasi-operasi pabrikmenjadi lebih efisien.Babbage adalah
penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.Setiap tenaga
kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiapoperasi
pabrik.
2.
Manajemen ilmiah
Manajemen
Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun 1900-
an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai “bapak manajemen Ilmiah”.
Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan
ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya
untukmencapai efisiensi. Kemudian pada tahun 1868– 1924 dan 1878– 1972
pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilberth memberikan
Kontributornya, Frank Gilberth, seorang peloporpengembangan studi gerak dan
waktu, menciptakan berbagai teknik manajemenyang diilhami Taylor. Sedangkan
Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspekmanusia dalam kerja, seperti
seleksi, penempatan dan latihan personalia. Diamengemukakan gagasannya dalam
bukunya yang berjudul The Psychology of Management. Baginya, manajemen ilmiah
mempunyai satu tujuan akhir : membantupara karyawan mencapai seluruh potensinya
sebagai mahluk hidup. Pada tahun 1861 –1919 Henry L. Gantt mengemukakan
gagasan-gagasan:
(1)
kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen,
(2)
seleksi ilmiah tenaga kerja,
(3)
sistem insentif (bonus) untukmerangsang produktivitas,
(4)
penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
Tahun
1853– 1931 Harrington Emerson datang dengan mengemukakan 12 prinsip-prinsip
efisiensi yang sangat terkenal.
3.
Teori Organisasi Klasik
Henry
Fayol seorang industrialis perancis (1841 –1925), mengemukakan teori
danteknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan
organisasi-organisasiyang kompleks dalam bukunya yang terkenal, Administration
Industrielle et Generale(Administrasi Industri dan umum).Fayol membagi
operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang semuanyasaling
tergantung satu dengan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
(1)
teknik – produksi dan manufacturing produk,
(2)
komersial –pembelian bahan bakudan penjualan produk,
(3)
keuangan (finansial) –perolehan dan penggunaan modal,
(4)
keamanan –perlindungan karyawan dan kekayaan,
(5)
akuntansi –pelaporan danpencatatan biaya, laba dan hutang,pembuatan neraca, dan
pengumpulan datastatistic,
(6)
manajerial.
4.
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran
hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidakpuasan
bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkanefisiensi
produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi
teoriorganisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Hugo
Munsterberg (1863 –1916) dan Mayo (1880 –1949) merupakan dua tokoh yang
memberikan kontributornya dalam aliran ini.
5.
Aliran Manajemen Modern
Masa
manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalurpertama
merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenalsebagai
perilaku organisasi, dan yang lain di bangun atas dasar manajemen ilmiah,dikenal
dengan aliran kuantitatif.
BAB 4
MANAJER DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISASI
Faktor-faktor lingkungan eksternal
Lingkungan
eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar tak
dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.
Organisasi mendapatkan masukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan baku,
dana tenaga kerja,dan energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan
menjadi produk dan jasa, dan kemudian memberikan sebagai keluaran-keluaran
kepada lingkungan eksternal Lingkungan eksternal mempunyai baik unsur-unsur
yang berpengaruh lansung (lingkungan eksternal mikro) dan berpengaruh tidak
langsung (lingkungan ekstern makro). Lingkungan ekstern mikro terdiri dari para
pesaing, penyedia, langganan, lembaga-lembaga keungan,pasar tenaga kerja, dan
perwakilan-perwakilan pemerintah. Unsur-unsur lingkungan eksterrnal makro
mencakup teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang mempengaruhi iklim dimana
organisasi beroperasi dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai
lingkungan ekstern mikro.
Organisasi Dan Lingkungan
Lingkungan
ekstern mempengaruhi manajer-manajer bervariasi menurut tipe dan
tujuanorganisasi. Hal ini berbeda di antara posisi-posisi dan fungsi-fungsi
dalam suatu organisasidan bahkan antara tingkatan-tingkatan hirarki di dalam organisasi.
Jadi, manajer padaperusahaan A mungkin lebih dipengaruhi faktor-faktor dalam
lingkungan ekstern dibandingmanajer pada perusahaan B, eksekutif dipengaruhi
lebih daripada pekerja klerikal, danpegawai administrasi kantor dibanding
manajer divisi penjualan.
Tanggung jawab sosial Manajer
Tanggung
jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi
di dalam pembuatan keputusannya. Dengan demikian manajer sekarang dituntut
untuk mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam hubungannya
denganlangganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga-lembaga pendidikan,
perusahaan-perusahaan lain, para penyedia, kreditur, pemegang saham, pemerintah
dan masyarakat pada umumnya.Ada lima faktor yang mempengaruhi
keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu : (1)hukum, (2)
peraturan-peraturan pemerintah, (3) kode etik industri dan perusahaan,
(4)tekanan-tekanan sosial, dan (5) tegangan antara standar perorangan dan
kebutuhanorganisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan tingkatan
dan padabidang-bidang fungsi yang berbeda-beda
BAB 5
PROSES PERENCANAAN
Pengertian perencanaan
Perencanaan
adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yangharus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat
dicapaidengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana
perencanaandan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode
sekarang pada saat rencana dibuat.
Empat
Tahap dasar Perencanaan :
1.
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2.
Merumuskan keadaan saat ini.
3.
Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
4.
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Ada
dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai
1.
“protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan
2.
“positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi.
Manfaat
perencanaan :
a. Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri denganperubahan-perubahan lingkungan,
b. Membantu dalam kristalisasi
persesuaian padamasalah-masalah utama,
c. Memungkinkan manajer memahami
keseluruhan gambaranoperasi lebih jelas,
d. Membantu penempatan tanggung jawab
lebih tepat,
e. Memberikancara pemberian perintah untuk
beroperasi,
f. Memudahkan dalam melakukan
koordinasidiantara berbagai bagian organisasi,
g. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci
dan lebihmudah dipahami,
h. Meminimumkan pekerjaan yang tidak
pasti, dan
i. Menghemat waktu, usaha dan
dana.
Kelemahan
perencanaan
a. Pekerjaan yang tercakup dalam
perencanaan mungkinberlebihan pada kontribusi nyata,
b. Perencanaan cenderung menunda
kegiatan,
c. Perencanaan mungkin terlalu
membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi,
d. Kadang-kadang hasil yang paling baik
didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah
pada saat masalah tersebut terjadi,
e. Ada rencana-rencanayang diikuti cara-cara
yang tidak konsisten.
Ada
dua tipe utama rencana :
1.
rencana-rencana strategik (strategik plans), yang dirancang memenuhi
tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas.
2.
rencana-rencana operasional (operational plans),
Ada
dua tipe-tipe rencana operasional. Rencana sekali pakai (single use plans),
rencana tetap (standing plans).penguraian lebih terperinci bagaimana
rencana-rencana strategik akan dicapai.
a)
Rencana-rencana Sekali Pakai Rencana sekali pakai adalah serangkaian
kegiatan terperinci yang kemungkinan tidakberulang dalam bentuk yang sama di
waktu mendatang. Sebagai contoh,perencanaan perusahaan untuk membangun gudang
baru karena adanya perluasan usaha akan memerlukan rencana sekali pakai khusus
bagi proyek tersebut, walaupun perusahaan telah membangun sejumlah gudang lain
di waktu yang lalu.
b)
Rencana-rencana TetapWujud umum rencana-rencana tetap adalah
kebijaksanaan, prosedur dan aturan.Rencana-rencana ini sekali ditetapkan akan
terus diterapkan sampai perlu diubah(modifikasi) atau dihapuskan. Sekali
ditetapkan, rencana tetap memungkinkan paramanajer menghemat waktu yang
digunakan untuk perencanaan dan pembutankeputusan karena situasi-situasi yang sama
ditangani secara konsisten.
BAB 6
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Misi dan Tujuan Organisasi
Sebelum
organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan misi
ataumaksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang
maksudorganisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar
yangmembedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengindentifikasikan ruanglingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Misi
merupakan perwujudan dasar filsafat para pembuat keputusan strategik
perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, serta menunjukan bidang-bidang
produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langgananutama yang akan
dipuaskan perusahaan.Tujuan organisasi ialah suatu pernyataan tentang keadaan
yang diinginkan di manaorganisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai
pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang di mana organisasi sebagai
kolektifitas mencoba untukmenimbulkannya. Tujuan organisasi merupakan
pernyataan tentang keadaan atau situasiyang tidak terdapat sekarang tetapi
dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datangmelalui kegiatan-kegiatan
organisasi.
Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
Konsep
tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting
yangbervariasi menurut waktu dan keadaan.
Berbagai
fungsi tujuan antara lain sebagai berikut :
1.
Pedoman bagi kegiatan.
2.
Sumber legitimasi.
3.
Standar pelaksanaan
4.
Sumber motivasi.
5.
Dasar rasional pengorganisasian.
Tipe-tipe
Tujuan :
1. Tujuan
kemasyarakatan (Societal goals).
2.
Tujuan keluaran (Output goals).
3.
Tujuan sistem (Sistem goals).
4.
Tujuan produk (Product goals).
5.
Tujuan turunan (Derived goals).
Bidang-bidang Tujuan
Peter
Drucker, selama bekerja sebagai konsultan untuk GE, mengidentifikasikan
secaraterperinci 8 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan.
Bidang-bidang itu adalah :
1.
Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar
yang akan “direbut”.
2. Produktifitas. Adalah rasio antara masukan
dengan keluaran organisasi.
3.
Sumber daya Fisik dan keuangan.
4.
Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan
lain.
5.
Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa baru dan
inovatif.
6. Prestasi dan pengembangan
manajer. Kelangsungan hidup banyak organisasi tergantung pada kekuatan
manajemen yang inovatif.
7. Prestasi dan sikap
karyawan. Karyawan operatif melaksanakan sebagian besarpekerjaan normal dan
rutin di setiap organisasi.
8. Tanggung jawab sosial dan
publik. Tujuan-tujuan ini ditetapkan perusahaan untuk “menangani” boikot
publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatanpemerintah, kelompok-kelompok
berkepentingan, dan sebagainya.
Management By Objectives (MBO)
Management
By Objectives atau MBO pertama kali diperkenalkan oleh peter Drucker
dalambukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Prosesnya juga
berjalan dengan nama-nama lain, termasuk “manajemen berdasarkan sasaran”,
“manajemen berdasarkanhasil”, atau “management by results”, “goals management”,
“work planning and review”,“goals and controls”, “joint target setting”, dan
sebagainya. Walaupun menggunakan nama-nama yang berbeda prosesnya adalah sama.
MBO telah berkembang sangat terkenal,terutama dalam-organisasi-organisasi
besar. Pada hakekatnya MBO menekankanpentingnya peranan tujuan dalam
perencanaan efektif.
Sistem MBO
Berikut
ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai sistem MBO
yang efektif:
1.Komitmen pada
program.
2.Penetapan
tujuan manajemen puncak.
3.Tujuan-tujuan
perseorangan.
4. Partisipasi
5.Otonomi dalam
implementasi rencana.
6.Peninjauan
kembali prestasi.
Kekuatan dan kelemahan MBO
Dalam
suatu survey terhadap para manajer, Tosi dan Carroll mengemukakan
kebaikan-kebaikan berbagai program MBO, yang dapat diperinci sebagai berikut
:1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
2.Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan tujuandan
sasaran.3.Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan.4. Membuat para
individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi. 5. Membuat
proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan padapencapaian tujuan tertentu.
Ini juga memungkinkan para bawahan mengetahuikualitas pekerjaan mereka dalam
hubungannya dengan tujuan organisasi.
BAB 7
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan
keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkanperanan
penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan.Pembuatan
keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana
serangkaiankegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
Tipe-tipe
keputusan
Manajer
akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi
dansituasi yang ada. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan
yang dibuatdi bawah kondisi kepastian, risiko, dan ketidak
pastian.Keputusan-keputusan yang di program (programmed decisions) adalah
keputusan yangdibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur.
Keputusan-keputusan ini rutin danberulang-ulang.Keputusan-keputusan yang tidak
di program (non-Programmed decisions), di lain pihak,adalah keputusan yang
berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas, atau tidak biasa.Bila suatu
masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat
pentingsehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu
keputusan yang tidakdi program.
Proses Pembuatan keputusan
Banyak
manajer yang harus membuat keputusan dengan metoda-metoda pembuatan keputusan
informal untuk memberikan pedoman bagi mereka. Tidak ada pendekatanpembuatan
keputusan yang dapat menjamin bahwa manajemen akan selalu membuatkeputusan yang
benar, tetapi bagaimanapun juga, para manajer yang menggunakan suatupendekatan
yang rasional, intelektual dan sistematik akan lebih berhasil dibanding
paramanajer yang menggunakan pendekatan informal. Proses dasar pembuatan
keputusan rasional hampir sama dengan proses perencanaanstrategik formal yang
di bahas dalam bab 5. Ini mencakup identifikasi dan diagnosa
masalah,pengumpulan dan analisa data yang relevan, pengembangan
alternatif-alternatif, penilaianberbagai alternatif penyelesaian, pemilihan
alternatif terbaik, implementasi keputusan danevaluasi terhadap hasil-hasil.
Pohon Keputusan dan Pembuatan
Keputusan
Pohon
keputusan (decision tree) dikembangkan untuk membantu para manajer
membuatserangkaian keputusan yang melibatkan peristiwa-peristiwa ketidak
pastian. Pohonkeputusan adalah suatu peralatan yang menggambarkan secara grafik
berbagai kegiatanyang dapat diambil dan hubungan kegiatan-kegiatan ini dengan
berbagai peristiwa di waktumendatang yang dapat terjadi. Seperti teknik-teknik
riset operasi lainnya, pohon keputusantidak akan membuat keputusan bagi manajer
kebijakan masih akan diperlukan.Bagaimanapun juga, dalam berbagai situasi yang
tepat, penggunaan pohon keputusan akan mengurangi kekacauan potensial dalam
suatu masalah kompleks dan memungkinkanmanajer untuk menganalisa masalah secara
rasional.
Ciri-ciri
Riset Operasi
Ada tujuh ciri
utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :
1.
Terpusat pada pembuatan keputusan.
2.
Penggunaan metoda ilmiah.
3.
Penggunaan model matematik.
4.
Efektivitas ekonomis.
5. Bergantung
pada Komputer.
6.
Pendekatan tim.
7.
Orientasi sistem.
Tahap-tahap
Pendekatan Riset Operasi Pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah
mempunyai 5 tahap :
1.
Diagnosa masalah.
2.
Perumusan masalah.
3.
Pembuatan model.
4.
Analisa model.
5.
Implementasi penemuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar